1. Add Roles and Feature
2. Pada installation type pilih “Role-based
or Feature-based installation”.
3. Pilih server selection.
4. Pada server roles tambahkan “DHCP
Server”
Klik
“Add Feature” untuk enambahkan feature.
Jika
sudah di add feature maka secara otomatis DHCP server akan ter centang
5. Pada bagian Feature langsung “Next”
saja, karena kita hanya ingin menginstall server roles.
6. Gambar di bawah merupakan
sedikit catatan mengenai DHCP, jika sudah faham silahkan anda klik ”Next”.
7. Klik “Install” untuk memulai
proses penginstallan dan tunggu hingga proses penginsatallan selesai.
8. Jika proses sudah selesai,
maka silahkan anda klik “Close”.
Setelah
proses penginstallan maka aka nada notifikasi, lalu klik pada “Complete DHCP
configuration”
Pada
bagian Description klik “Next”.
Pilih
“Use the following user’s credentials” lalu klik “Next”.
Pada
Summary klik “Next”.
9. Penginstallan sudah selesai,
maka selanjutnya kita konfigurasi DHCP-Nya, pertama buka “Tools => DHCP”.
10. Pilih “Add/Remove Binding…”
untuk menambahkan IP address pada DHCP.
11. Pilih IP ADDRESS lalu klik “ok”.
12. Setelah itu kita menambahkan
scope, caranya dengan klik kanan pada IPv4 lalu pilih “New Scope…”
13. Klik “Next” untuk melanjutkan
pembuatan scope.
14. Isikan Name “sesuka anda” dan
Untuk description “Sesuka anda” jika sudah klik “Next”.
15. Tahao selanjutnya adalah
pemberian IP range, pada tahap ini kita harus menentukan IP berapa saja yang
bisa digunakan oleh client.
16. Lease Duration berfungsi
untuk menentukan jangka waktu untuk si client menggunakan IP DHCP.
17. PIlih “Yes, I want to
configure these options now”.
18. Masukan IP server, lalu klik “Next”.
19. Pada kolom Parent domain
isikan “domain anda” dan pada IP address isikan “Ip address server”.
20. Pada bagian ini kita hanya di
suruh menambahkan IP address saja, jika sudah klik “Next”.
21. Pada Activate Scope pilih “Yes,
I want to Activate this scope now”.
22. Klik “Finish” untuk
mengakhiri pembuatan scope.
23. Gambar di bawah merupakan
bukti bahwa sudah bertambah 1 content DHCP.
24. Untuk mengecek range IP dan
IP yang tidak bisa digunakan bisa di lihat di “Address Pool”.
ðVERIFIKASI PADA CLIENT
1. WINDOWS 7
a. Setting IP address pada
windows anda menjadi “Automatic” lalu klik “ok”.
b. Jika sudah mengubah IP
addressnya menjadi “Automatic” maka selanjutnya kita buka “Local Area Connection Status” lalu klim detai
untuk melihat IP Addressnya.
c. Yaaaa, gambar di bawah
merupakan bukti bahwa komputer kita sudah secara otomatis mendapatkan ip
address, dengan IP Address “45.45.45.14” dengan Subnet mask “255.255.255.0”.
2. LINUX (CENTOS7)
a. Sama halnya seperti windows,
kita ubah IP addressnya menjadi “Automatic”. Jika sudah kita restart networknya
dengan perintah “systemctl restart network”
b. Setelah kita merestart
network selanjutnya kita mengecek apakah Pc/laptop kita sudah mendapatkan ip
atau belum, caranya dengan menggunakan perintah “ip address” atau agar lebih
singkat bisa menggunakan perintah “ip ad”. Ya dan gambar di bawah merupakan
bukti bahwa pc kita sudah mendapatkan ip address secara otomatis dengan ip “45.45.45.15”
dengan subnet mask “255.255.255.0”.
ðPENGECEKAN DI SERVER
Langkah terakhir adalah pengecekan pada server untuk melihat ip yang
sudah dipakai dengan masuk ke “Address Leases” maka di situ terdapat 2 ip yang
sudah terpakai yaitu “45.45.45.14 & 45.45.45.15”
EmoticonEmoticon